Bagi
pasangan suami istri segera memiliki anak adalah hal yang paling diharapkan,
termasuk saya. Sejak awal menikah kami berkomitmen untuk tidak menunda untuk
memiliki momongan. Mungkin sebagian wanita di awal pernikahannya akan sering
menghadapi pertanyaan-pertanyaan yang kadang menjengkelkan. “ Sudah isi apa
belum? Si fulanah sudah hamil padahal duluan kamu nikahnya?. Banyak wanita
mungkin menjadi tertekan karena pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Saya dan
istri saya pun terus berikhtiar dan berdoa agar Allah memberikan rezeki dan
karunianya berupa anak kepada kami. Masa awal-awal pernikahan yang menjadi
ujian dikarenakan kami harus berpisah jarak menjadi tantangan tersendiri bagi
ikhtiar kami.
Bagi kami,
anak adalah amanah, jika Tuhan memberikannya dengan cepat wajib kita syukuri,
tetapi jika belum tentunya kita tidak boleh berputus asa, banyak berdoa dan
memaksimalkan ikhtiar. Karena kami menjalani LDR di awal-awal pernikahan maka
otomatis hari sabtu ahad adalah hari yang kami tunggu-tunggu. Kami harus
memaksimalkan kualitas pertemuan kami walaupun dari segi kuantitas kami hanya
bertemu sepekan sekali tiap weekend. Hampir setiap pekan saya pergi ke jepara,
dan kadang juga istri saya yang ke Jakarta.
Segala
sesuatunya memang harus dibekali ilmu, banyak orang melakukan sesuatu mungkin
tidak di dasari ilmu. Dalam merencanakan program mempunyai anak saya tentunya
harus banyak belajar akan pengetahuan-pengetahuan yang belum saya ketahui.
Dengan kemajuan teknologi sekarang, sangat mudah mencari informasi dari
internet tergantung dari kemauan kita sendiri untuk belajar. Saya mulai belajar
tentang masa subur wanita, siklus menstruasi dan lain-lain. Banyak situs
penyedia jasa konsultasi dokter yang menyediakannya. Saya iseng baca-baca saja,
dan oo ternyata begitu.
Dari segi
agama pun harus kita pelajari, karena menurut keyakinan saya yang seorang
muslim, apa yang kita lakukan adalah ibadah. Alhamdulillah sebelum menikah dulu
saya sudah membeli buku tentang pernikahan, segala sesuatunya telah di kupas
secara singkat di situ.
Di suatu pekan
saya melihat kalender, dan ini adalah masa subur istri saya. Kebetulan pada
waktu itu saya ada agenda untuk reuni dengan teman-teman kuliah dulu. Mereka
semua mengajak istrinya masing masing, maka untuk pekan ini istri saya yang
datang ke Jakarta.
######
Di bulan
berikutnya, kami berharap cemas, apakah istri saya hamil atau tidak. Kami terus
berdoa dan tiada berhenti berharap. Pada hari pertama siklus menstruasi istri,
tamu bulanan pun belum datang. Ah..mungkin masih telat seperti biasanya, memang
kadang istri saya telat beberapa hari. Kebetulan pekan itu kami ada beberapa
tanggal merah, saya manfaatkan moment itu bersama istri untuk mengunjungi orang
tua di semarang dan wonogiri. Sepulangnya dari wonogiri, tamu bulanan istri
saya masih belum juga datang. Saya semakin penasaran, akhirnya saya suruh istri
untuk beli testpack. Ketika melakukan test pertama kali, istri saya mengatakan
hasilnya negatif. Dan saya pun hanya bisa memotivasinya, kita harus banyak
ikhtiar dan banyak berdoa lagi. Di hari berikutnya ternyata si tamu bulanan
juga belum datang, atas inisiatif sendiri istri saya membeli testpack untuk
melakukan tes yang kedua. Dan Alhamdulillah, istri saya waktu itu menelpon,
bahwa hasil dari test yang kedua ini adalah dua strip alias positif.
Alhamdulillah, saya sangat bersyukur kepada Allah, bahwa saya akan menjadi
seorang ayah. Kegembiraan saya, saya luapkan dengan menelpon nya lama, maklum
mau memeluk pun terpisahkan jarak antara jakarta-jepara. Saya pun mengabarkan
berita gembira ini kepada orang tua saya di wonogiri.
Di akhir
pekan saya berjanji akan menemaninya memeriksakan ke dokter spesialis kandungan
untuk memastikan hasil test ini. Saya pun bingung mau membawa oleh-oleh atau
kejutan apa untuk istri saya. Saya kepikiran membuatkan sebuah mug yang ada
gambar foto kami berdua untuknya. Desain sederhana telah saya buat, saya pun
meluncur ke terminal Blok M untuk memesannya. Satu buah mug telah jadi,
kemudian sekalian saya print out foto itu di media kaos, jadi bisa saya pakai
pas saya menjenguknya di jepara.
Akhirnya,
akhir pekan yang dinantikan tiba, saya mengantarnya ke dokter spesialis
kandungan di dekat kost nya di Jepara. Dan Alhamdulillah hasilnya memang
positif, istri saya hamil. Tiada kata yang pantas terucap selain syukur
Alhamdulillah, akhirnya dua strip yang dinantikan telah datang.(top)
0 komentar:
Posting Komentar