Selasa, 19 Maret 2013

NILAI OLAHRAGAKU DAPAT ENAM

Ilustrasi Internet

Kenapa terlambat? tahu ini sudah jam berapa? bentak guru olahragaku .” Maaf pak tadi kelamaan nunggu bisnya”. Ya sudah sekarang lari keliling lapangan dulu !..hiks..hiks aku dapat hukuman. Dan akhirnya akupun bergegas, lari keliling lapangan, hitung-hitung pemanasan dulu lah.
Waktu itu adalah tahun- tahun pertamaku aku sekolah di salah satu SMU di kota bengawan. Aku memang terkenal murid yang suka datang telat kalau pelajaran olahraga, sampai-sampai guruku jadi hafal kepadaku. Sebenarnya bukan bermaksud untuk nelat atau malas, tetapi ya kadang nunggu bis nya memang lama kok, maklum dulu jika olahraga siswa di SMU kami biasanya memakai GOR Manahan, Solo. Padahal jarak antara kost dengan GOR Manahan, ya lumayan, harus naik bis kota satu kali, maklum waktu itu belum bawa motor.
Jam pelajaran olahraga di SMU kami dibagi menjadi dua, untuk yang putri biasanya dimulai dari setengah enam sampai jam enam lebih lima belas menit. Kalau yang putra dimulai dari jam enam seperempat sampai jam tujuh atau kadang setengah delapan.
Ya gak tau juga sih…teman-temanku yang lain, yang rumahnya jauh juga tidak telat. Memang dasar bawaan kebiasaan dari SMP mungkin, atau memang waktu itu aku banyak alasan?. Sebenarnya mulai subuh sudah bangun, sudah persiapan, tapi dulu kadang mampir ke kost teman dulu, biar bisa berangkat bersama, eh malah telat bersama-sama juga.
Sebenarnya aku juga termasuk orang yang suka olahraga juga, tetapi selama di kelas satu itu aku sering telat. Jika ada tes olahraga atau ujian pun, hasilnya juga tidak terlalu jelek. Balapan lari? juga gak lambat-lambat amat, voly? Ok juga, sepak bola? kalau cuma nendang juga bisa, tolak peluru? cukup lumayan, lempar lembing? masih diatas rata-rata, dibandingkan temanku yang lempar lembing tapi jatuhnya lembingnya tidak lebih dari satu meter di depannya…he…, basket? Oooo..lempar bola ke keranjang ..juga sering masuk kok…tapi anehnya waktu penerimaan raport, aku kaget..aku dapat nilai enam untuk mata pelajaran olahraga. Beraaat rasanya..kok bisa ya..baru kali ini dalam sejarah aku sekolah, nilai mata pelajaran kesehatan jasmani ku dapat nilai enam. Ternyata setelah ku tanyakan, memang karena aku kurang displin waktu itu, sering terlambat.
Di semester berikutnya, frekuensi keterlambatanku mulai berkurang, ya kadang sama temanku ..yuk ke manahan sekalian jalan-jalan pagi dulu, habis subuh berangkat..jalan santai sampai Manahan, sambil menikmati pemandangan kota Solo waktu pagi. Ya akhirnya nilaiku olahraga ada peningkatan juga.
Ketika kelas dua, aku sempat bertemu kembali dengan guru olahragaku waktu kelas satu, diawal pertemuan beliau mnjelaskan “aturan mainnya”. Terkait dengan kedisiplinan dan lain-lainnya. Ah rupanya beliau masih ingat kepadaku…jadi sasaran deh” tanya saja ke mas taufiq, dulu saya kasih nilai berapa karena sering terlambat” ..pucat pasi mukaku, malu .
Wah aku salut juga sama teman-temanku waktu SMU, luar biasa semangatnya, padahal rumahnya jauh-jauh, mereka dengan semangatnya datang ke Manahan dengan TIDAK terlambat. Apalagi yang putri-putri, harus datang jam setengah enam bro…bayangin, mungkin jam segitu kamu masih pada mlungker di kasur ya? ha.ha. Entah karena takut kena marah sama guru olahragaku, yang kumisnya itu lho..keren pak!..atau takut kalau nilainya jelek gara-gara sering terlambat? Udara dingin bukan menjadi penghalang, pagi-pagi harus mandi ( bagi yang mandi) kadang tanpa sarapan, sambil menahan kantuk berangkat untuk ke Manahan, satu kata OLAHRAGA!

********
             Sekarang kejadian itu sudah berlalu beberapa tahun yang lalu, menjadi sebuah cerita dalam hidupku. Sejenak ku merenung” Ah luar bisa bukan, dulu waktu sekolah demi mendapat nilai baik kita rela bangun pagi, menahan kantuk, menahan dingin pergi ke Manahan untuk menghadiri jadwal pelajaran Olahraga kita. Kita takut kalau dimarahi guru kita, kita takut kalau terlambat nanti dapat hukuman, kita takut kalau terlambat dapat nilai jelek. Sekarang cobalah kita lihat sisi kehidupan kita yang lain, kawan, pernahkah kita merenung, ketika ada panggillan Sholat dari Muadzin yang mengumandangkan adzan, akankah kita langsung tergerak untuk memenuhi panggilan-Nya, apakah kita juga merasa takut kalau terlambat?. Apakah kita juga merasakan takut kalau nilai ibadah kita menjadi tidak sempurna karena kita sering terlambat untuk sholat? Apakah kita juga takut jika suatu saat Allah murka kepada kita dengan memberikan peringatan kepada kita berupa adzab? Mencabut segala nikmat yang dikaruniakan-Nya?. Apakah kita juga berpikir ulang kalau mau MEMBOLOS gak datang sholat?.  Kawan, waktu sholat juga sudah ditentukan jadwalnya, seperti waktu dulu jam olahraga pun sudah ada waktunya, kadang kita menyepelekan sampai mengulur-ngulurnya, mengerjakan di akhir waktu.  Astagfirullahal’adzim.
Ya Rabb, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, ampuni kami karena sering lalai dalam memenuhi panggilan-Mu, berikanlah kemudahan kepada kami untuk melaksanakan sholat diawal waktu, berilah kemudahan kepada kami untuk mendapatkan keutamaan sholat berjamaah. Aamiin.
Read more »

Senin, 18 Maret 2013

TEMBOK SEKOLAHKU JEBOL


Pagi itu, pagi yang cerah, seperti biasa ku lalui aktivitasku seperti biasa. Harus bangun pagi, mampir di warung dulu..beli nasi pecel…lalu berangkat ke sekolah. Ya..dengan ceria berjalan kaki dari kost, memang sekolah ku tak terlalu jauh jaraknya dari kost.
Wow..sudah banyak yang datang ternyata, aku kira masih kepagian. Gerbang khas sekolah, pohon beringin tua dan bangunan sekolah yang “jadul” dan kuno, pemandangan yang setiap pagi kulihat waktu aku sekolah di SMU itu. Tapi jangan salah walaupun tampilan luarnya yang antik dan kuno, tapi SMA ku termasuk salah satu sekolah favorit di kota bengawan.
Langkahku pun ku lanjutkan, melewati lorong kelas, menuju kelas di lantai paling bawah. Ya di bawah, karena waktu itu aku masih duduk di kelas satu SMA. Aku masuk ke salah satu ruangan kelas, tepatnya kelas 1.6. Wah teman-temanku sudah banyak yang datang, mereka sudah memenuhi bangku-bangku dikelas itu. Tapi seperti biasa, empat meja terakhir bagian pojok, itu bagianku dengan teman-temanku. Pojok belakang, yah memang nyaman..duduk di pojok, kalau ngantuk tingal tundukkan kepala sedikit. Pojok kelas 1.6…yang memang sangat nyaman.
Seperti biasa, namanya juga anak SMU, sering usil, iseng, kadang kami dulu ketika waktu senggang ada yang bermain catur, asah otak katanya, atau adu panco..wow..biar kelihatan “ macho” gitu. Tapi ada satu aktifitas lucu dan sepele yang sampai sekarang aku kadang tertawa mengingatnya. Ya..entah yang memulai siapa, setiap orang yang duduk dipojok itu tangannya usil membuat lubang kecil. Cuma iseng sih..pertama memang cuma sebesar lubang paku. Sambil mendengarkan pelajaran dari guru, tangan kami tidak berhenti beraktifitas. Tangan kami masih terus mengebor tembok itu, walau hanya dengan bolpoint. Entah kenapa, teman –teman yang kebetulan duduk di situ juga turut berpartisipasi. Lubang yang semula hanya sebesar lubang paku pun, hari demi hari semakin dalam. Hingga suatu saat kami menemukan alat baru, kayaknya lebih efektif buat ngebor tembok. Memang kreatif juga anak-anak, jangka disamping papan tulis, dan biasanya digunakan untuk menggambar di waktu pelajaran matematika pun kami ambil. Di salah satu bagiannya ada bagian yang lancip, dan satu bagiannya untuk tempat kapur. Ngebor  terus…..pokoknya, entah waktu itu aku juga tidak tahu tujuannya untuk apa. Akhirnya suatu hari..tibalah giliranku duduk di pojok kelas. Aku pun juga ambil bagian dalam aktifitas “ ngebor”. Jangka pun kuputar sedikit demi sedikit, melanjutkan lubang yang dibuat temanku, dan akhirnya..krek..woi..tembus. Aku juga tidak habis piker, tembok kelas yang lumayan tebal itu akhirnya tembus juga, perjuangan yang luar biasa kawan. Sedikit demi sedikit akhirnya jebol juga ni tembok. Ah dasar  temanku semakin iseng saja, lubang yang tembus tadi semakin dibesarkan, hingga akhirnya tanganku pun sampai bisa muat. Tembus sampai parkiran luar, wow hembusan angin sampai terasa. Agar tidak ketahuan guru, kami pun menyumpal lubang tadi dengan kertas-kertas. Ya kalau ingin tahu suasana luar, dan biar lubang angin kembali terbuka, kertas itu kami ambil. Akan tetapi bagaimanapun kami sembunyikan akhirnya ketahuan juga. Wah waktu aku duduk dibelakang ada seorang guru yang pengin tahu lubang karya kami.  Ehm..besar juga ya,.. takut juga ni, ntar kalau dihukum bagaimana?. Keringat dingin keluar..apalagi waktu itu..kepala sekolah kami terkenal seram. Tapi akhirnya kami hanya disuruh untuk menambal tembok itu, dan mengecatnya seperti semula. Pada akhirnya kawan-kawanku bersama-sama menambal lubang angin itu. Untung waktu itu sekolah kami sedang membangun beberapa bangunan tambahan.
……………..
Kawan..itu salah satu kejadian yang pernah aku alami sewaktu SMU dulu. Dan sekarang aku pun sejenak merenung, ternyata tembok sekolahan yang tebal itu pun akhirnya jebol dari usaha pengeboran yang dilakukan terus menerus. Bagaimana dengan iman kita? Setiap hari kita selalu berhadapan dengan musuh bebuyutan kita, syetan laknatullah ‘alaihi. Setiap hari syetan tak henti-hentinya mengebor keimanan kita, mulai dosa yang kecil, yang kita remehkan dan ternyata jika dilakukan terus menerus bukan tidak mungkin akan menyeret kita untuk melakukan dosa besar dan menjebolkan tembok keimanan kita. Kita berlindung kepada Allah semoga kita dilindungi dari godaan syetan yang terkutuk. Syetan pun sangat lihai memainkan strateginya, dengan cara ini tidak berhasil, mereka mencari cara yang lain. Dan hal ini telah mereka lakukan sejak berjuta-juta tahun yang lalu, sejak jaman nenek moyang kita, nabi Adam As.
Hanya Allah lah tempat kita untuk berlindung, hanya kepada Allah lah kita memohon pertolongan agar Allah semakin menguatkan tembok keimanan kita.
Kawan, ternyata..lubang angin yang dulu kami sembunyikan dengan menutupnya dengan kertas putih akhirnya ketahuan juga. Begitu juga mungkin dengan dosa dan kebusukan tingkah laku kita, mungkin lama kelamaan akan tercium dan ketahuan juga.
Ya semoga diri ini masih diberikan kesempatan oleh Allah untuk senantiasa bertaubat, memohon ampun akan kesalahan kita, diberikan kesempatan untuk menambal lubang kejahatan, lubang dosa kita dengan perbuatan baik. Ya Allah..berilah kami semua kesempatan itu. Aamiin.


Read more »

Rabu, 13 Maret 2013

WISUDA SARJANA


Hari itu tanggal 3 September 2009, hari yang ditunggu –tunggu beberapa mahasiswa di kampus kami. Ya karena hari itu memang hari wisuda program Pascasarjana, PPDS dan sarjana. 
Hari itu juga merupakan salah satu hari yang membahagiakan buat saya. Setelah beberapa tahun akhirnya wisuda juga. Persiapan dari rumahpun dilakukan. Pagi-pagi kami sudah berangkat menuju solo untuk menghadiri acara wisuda dikampus. Ditemani ibu dan bapak serta mbak Rati , mbak yang mengasuhku waktu kecil ketika ditinggal ibu mengajar, yang juga tetanggaku.
Sesampainya di kampus, seperti dugaan, kampus ramai sekali, banyak calon-calon wisudawan yang telah datang bersama keluarganya. Kebetulan kami mendapat shift gelombang kedua dalam acara wisuda periode ini, maklum auditoriumnya tidak muat untuk menampung wisudawan.
Suasana pagi itu gerah sekali, panas, apalagi harus memakai pakaian TOGA. Tetapi suasana panas tak menghalangi kebahagiaan para wisudawan. Senyum-senyum bahagia masih tersungging dari bibir mereka. Ya walaupun panas dan kebetulan juga pas bulan Ramadhan, tetap semangat pokoknya. Banyak godaan memang, puasa-puasa, haus, snacknya pun cukup dibungkus dibawa pulang.
Akhirnya giliranku tiba, namaku dipanggil, eh..dibelakangnya dikasih embel-embel SE…padahal orang tuaku dulu tidak memberi itu dinamaku..ya gak apa-apalah. Aku pun dipanggil maju kedepan oleh Bapak Dekan dan kemudian diberi ijazah. Tali kuncir di topi toga dipindah tempat dan yah…selesai. Setelah itu keluar sholat dan foto-foto bareng bersama teman-teman.
Ijazah sudah ditangan, transkrip dengan nilai pas-pasan, he..he ya cuma dengan IPK 3 lebih sedikit, walaupun tidak dengan pujian tapi alhamdulillah juga tidak dengan cacian. Ketika ku pandangi transkrip nilaiku, ha..ha parah ternyata..ada yang 2,2,2 alias C di beberapa mata kuliah, yang dapat B juga ada A juga ada tapi sedikit. Jadi teringat masa-masa kuliah dulu, untuk mencapai nilai itu ya butuh usaha dikit, minimal ngopi catatan teman katika mau ujian buat belajar, datang ujian dengan jadwal yang tepat serta membawa KRS, inilah yang penting, soalnya dulu sempat kejadian sudah belajar eh..lupa jadwalnya seharusnya ujian jam 07.00 aku berangkat jam 12.00..akhirnya tidak lulus mata kuliah itu.
Saya yakin usaha yang luar biasa juga dilakukan oleh mahasiswa yang lain, usahanya dalam belajar, usahanya dalam membayar uang SPP, uang kontrakan, uang kost, uang buku. Usahanya dalam mengerjakan skripsi yang kadangkala bikin males…walaupun ada juga mahasiswa yang dengan usahanya agar bisa lulus ujian, nitip absen dll..hayo siapa ? pada ngaku..ha..ha.. dan akhirnya..walaupun agak terseok-seok, agak telat lulusnya, hari ini kita wisuda bro! sebuah prosesi pelepasan gelar Mahasiswa dan pengangkatan menjadi PNS alias Pengangguran Ning Sarjana ( walaupun tidak semuanya) . Itulah kisah kita kawan, semoga fase kita di kuliah bisa jadi cerita klasik untuk masa depan.
############
Sahabat, wisuda di kampus kita sudah kita lalui, ada yang dapat IPK pas-pasan, IPK dengan pujian . Ya tergantung usahnya dulu ketika waktu kuliah, tapi kita senang kan bisa lulus?. Yang menjadi pikiran adalah bagaimana wisuda kita nanti dari kampus kehidupan ini? kalau di kampus kita dulu nitip absen mungkin nggak ketahuan dosen, ngopi paste tugas juga nggak ketahuan..tetapi bagaimana dengan di akherat nanti? apa bisa kita nitip absen waktu sholat? apa bisa kita menipu Allah Yang Maha Tahu?. Rekaman-rekaman tingkah polah kita sudah terekam dengan lengkap, lebih canggih dari hanya sekedar sadapannya KPK atau Polisi, lengkap selengkap-lengkapnya. Bahkan tangan, kaki kita akan bersaksi, bisakah kita untuk mengelak?
Kalau dulu kita di kampus dapat nilai D bisa kita remidi, apa ada di hari penghitungan nanti?. Padahal kita sadar nilai-nilai kita dikampus kehidupan dunia ini masih banyak yang merah…masih banyak kekurangan sana-sini, kalau kita tak remidi sekarang mau kapan lagi?.
Kalau dulu kita maju kedepan dipanggil kemudian dikasih ijazah dengan kedua tangan oleh Dekan, bagaimana di hari penghitungan nanti?. Apakah kita termasuk ashabul yaamiin..golongan orang-orang yang menerima catatan amal dari tangan kanan, atau orang –orang yang menerima catatan amal dengan dilemparkan?.
Saatnya kita terus berusaha memperbaiki diri, terus berusaha untuk beramal sholih agar Allah ridho dan memberikan nilai yang baik untuk kita. Kampus kehidupan ini juga sangatlah pendek tetapi kehidupan setelah kampus ini kekal. Semoga kita bukan termasuk orang-orang yang menyesal di hari penghitungan. Ya Allah, Yang Maha Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati ini dalam dien dan ketaqwaan kepada-Mu. Golongkanlah kami dalam orang-orang yang mendapatkan pertolongan di hari perhitungan, dan hanya kepada-Mu kami berserah diri
Read more »

RAPORT DIK LINTANG

Ilustrasi dari Internet
Beberapa hari yang lalu, Lintang, keponakanku yang masih duduk di bangku kelas 1 di sebuah SDIT di daerah kami menerima raport. Hari itu dia memang tidak masuk sekolah, raportnya diambilkan oleh neneknya. Sesampainya di rumah, sang nenek pun mengabarkan hasil prestasi dari cucunya ini. “Alhamdulillah dapat rangking satu”, senyum kebahagiaan tersungging di bibir gadis kecil itu. Dia terlihat sangat bahagia, dilihat nilainya memang luar biasa, rata-rata nilainya 90 lebih. Lintang pun sangat senang dengan prestasi itu, terbayang- bayang di benaknya akan hadiah yang akan diberikan bapak, ibu, dan tantenya karena telah berhasil meraih juara satu dikelas.
Lintang memang seorang gadis cilik yang terbilang cukup cerdas, ketika masih TK saja dia pernah berhasil menjadi juara dua dalam lomba ceramah tingkat kabupaten. Akan tetapi prestasi yang diraihnya kali ini bukan tanpa usaha dan kerja keras. Masih teringat ketika musim ujian, Lintang sakit, tapi dia tetap masuk sekolah, dan dia tetap belajar. Bahkan ketika dia kelelahan dan tertidur pun dia mengigau tentang apa yang dibacanya tadi ketika belajar. Lintang, gadis cilik itu juga harus bangun pagi-pagi, sholat, mandi, dan sarapan dikarenakan mobil jemputan dari sekolahnya jam 6.30 sudah menunggu di dapan rumah. Memang jarak sekolah lintang dengan rumahnya sekitar 8 km. Hal itu dilakukannya setiap pagi. Tanpa jajan dan bekal, karena memang sudah peraturan dari sekolahan. Snack, makan siang, dan minuman telah di sediakan oleh sekolahan. Ketika dia diberi uang saku oleh tante-tantenya, bapak, ibu atau neneknya, dia tabung semua. Katanya, “mau ku tabung untuk beli komputer mas, tabunganku sudah sampai Rp 200.000 an”. Di samping usaha kerasnya dalam belajar, Lintang termasuk gadis kecil yang menjaga sholatnya. Ketika dulu dia menginap dirumahku, suasana pagi itu masih sangat dingin, tapi ketika dia dibangunkan untuk sholat subuh, dia langsung bergegas menuju kamar mandi dan berwudhu. Setelah itu dia sholat subuh dua rakaat. Di saat anak-anak se usianya di daerah kami masih terlelap tidur, dia sudah bangun untuk sholat subuh. Di saat teman-teman seusianya di SD lain jam 10 pagi mungkin sudah pulang sekolah, dia jam setengah dua siang baru sampai di rumah. Di saat siswa-siswa di SD lain cuma belajar beberapa mata pelajaran saja, dia harus belajar ekstra dikarenakan disekolahnya banyak pelajaran yang tidak diajarkan seperti di SD lain. Di saat teman-teman seusianya menikmati jajan dari uang sakunya, dia memilih untuk menabung guna membeli komputer. Dan akhirnya kerja kerasnya membuahkan hasil yang manis di rapotan semester ini, dia mendapat rangking satu.
**************
Sahabat, saya begitu banyak belajar dari Lintang, gadis kecil yang baru duduk di kelas 1 SD. Segala sesuatu itu memang harus diperjuangkan, butuh usaha, kerja keras, dan doa. Kadangkala kita hanya melihat kesuksesan seseorang tanpa melihat pahit getir perjuangannya. “Dia kan beruntung, dia kan anak orang kaya, dia kan… “, berbagai penilaian negatif kadangkala kita lontarkan kepada seseorang yang berhasil memperoleh prestasinya. Padahal boleh jadi penilaian negatif kita tidak benar, bisa saja seseorang mendapatkan sebuah kesuksesan memang itu hasil dari kristalisasi keringat dan usahanya. Terlalu banyak kisah sukses perjuangan seorang anak manusia yang telah kita baca dan dengar. Kisah seorang penjual sayur keliling, kisah seorang pelawak yang sukses, kisah seorang remaja yang dikatakan idiot, begitu banyak kisah yang telah kita ketahui, tapi akankah kita mengambil pelajaran dari itu semua?.

Untuk menjadi orang yang extraordinary kita juga harus melakukan sesuatu yang tidak dilakukan orang lain. Saya banyak belajar dari lintang, disaat teman-temannya menikmati jajanan dari uang sakunya, dia memilih untuk menabung, disaat gadis kecil seusianya jam setengah lima masih tertidur, dia bangun untuk sholat subuh, disaat teman-temannya di SD lain jam 10 sudah pulang, dia pulang sampai rumah jam setengah dua. Memang semua itu butuh pengorbanan. Barang siapa bersantai saat bekerja, ia akan menyesal saat pembagian upah. 
             Sahabat, memang penyesalan itu muncul di akhir. Kita selalu merasa telah berusaha keras tapi hasil belum nampak, dan kadangkala kita merasa iri dengan kesuksesan yang diperoleh orang lain, padahal dalam penilaian kita orang itu biasa saja, atau usahanya tak sekeras kita. Sahabat…marilah kita menghilangkan prasangka-prasangka negatif itu. Tugas kita adalah ikhtiar, terus berusaha, lebih keras lagi, lebih cerdas lagi, berpikir positif, penuh optimisme, semangat dan keyakinan, dan terus berdoa kepada Allah. Saya yakin bahwa suatu saat Allah akan mengabulkan doa-doa kita. Jangan pernah lelah berdoa dan jangan pernah berprasangka buruk kepada-NYA.
           Semoga kita bisa belajar mengambil hikmah dari perjuangan seorang gadis kecil untuk meraih prestasi dikelasnya. Terimakasih Dik Lintang….saya banyak belajar darimu. 
Read more »

TELPON CINTA DARI BAPAK

Hari itu, langit Jakarta sudah mulai menguning, burung-burung telah kembali ke sangkarnya, matahari sedikit demi sedikit merangkak tenggelam di ufuk barat. Ku habiskan waktuku di depan netbook kecil sambil menunggu adzan maghrib berkumandang. Tiba-tiba hape ku bergetar, ada telpon masuk, ku lihat disitu tertulis nama “Bapak”. Segera ku angkat telpon dari beliau..”Halo,,piye kabare le?,akeh dongo yo, kemudian Bapak membacakan sebuah doa, yang sebenarnya aku sendiri sudah tidak asing dengan doa itu, hanya saja, mulut ini ternyata telah jarang melafadzkan doa ini..La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzolimin”, kata beliau, saya di suruh untuk membaca doa ini, dan semoga mendapatkan daerah penempatan terbaik, setelah itu telpon pun di tutup. Dialog singkat dengan Bapak sore itu seakan memberikan sebuah pengingatan besar padaku, seolah olah aku kembali di ingatkan, kembali di tepuk, untuk kembali mengingat Sang Maha Pencipta. Berbagai rutinitas yang melelahkan, rutinitas yang membosankan ternyata membuat diri ini lalai, seolah–olah bapak ku ingin berpesan:”le elingo…Nak Ingatlah, bahwa kita terlalu berkubang dalam kemaksiatan, terlalu dzholim, dan menjadi hamba-hamba Allah Yang Lalai, kita seakan hanya butuh Allah ketika kita sedang membutuhkan. Degg,,…aku pun hanya bisa tertunduk..seolah-olah inilah teguran Allah buat saya, lewat nasehat Bapak saya. Memang, hari-hari itu adalah masa-masa mendebarkan, menunggu pengumuman penempatan tugas dari instansi tempat saya bekerja, di mana kami dituntut harus siap di tempatkan di seluruh wilayah Indonesia. Bukan hanya saya yang berdebar-debar, keluarga di rumah pun selalu menanyakan tentang kabar penempatan.
Sore itu Bapak ku kembali mengajarkan dan mengingatkan akan sebuah doa yang mulai jarang ku baca,,ya doa Dzun Nun yang ternyata adalah doa yang luar biasa. Bapak saya memang bukanlah seorang Kyai, ataupun seorang ustadz, akan tetapi saya yakin, atas petunjuk dari Allah lah, Bapak tergerak hatinya untuk menelpon saya dalam rangka mengingatkan kembali doa itu. Ternyata doa itu sangatlah istimewa, saya bukan lah mufasir atau ahli tafsir, saya sedikit mengambil pelajaran bahwa doa ini paling tidak mengadung tiga komponen : yaitu pengakuan Tauhid, pengakuan kekurangan diri, dan berisi permohonan ampun (istighfar), subhanallah doa singkat tapi luar biasa. Saya pun penasaran, dan kemudian mencari di internet tentang doa ini, dan akhirnya menemukan sebuah hadist,” Doa Dzun Nuun (Nabi Yunus) ketika ia berdoa dalam perut ikan paus adalah: LAA ILAAHA ILLAA ANTA SUBHAANAKA INNII KUNTU MINAZH ZHAALIMIIN (Tidak ada tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk diantara orang-orang yang berbuat aniaya). Sesungguhnya tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah kabulkan baginya.” (HR. Tirmidzi no. 3505. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).Aku pun kembali terhenyak…Subhanallah,,”tidaklah seorang muslim berdoa dengannya dalam suatu masalah melainkan Allah Kabulkan Baginya”.
Sore itu..Bapak telah memberikan pelajaran yang berharga bagiku. Aku yakin, itulah salah satu wujud cinta seorang bapak kepada anaknya. Saya bukanlah seorang anak yang dekat dengan sosok seorang Bapak, seorang anak yang lebih banyak berinteraksi dan komunikasi dengan sang Ibu. Mungkin itulah cara ayah mencintai anaknya, mereka mempunyai cara-cara sendiri untuk mecintai anaknya. Dialog-dialog yang singkat,padat, mungkin itulah cara Bapak, seorang Ayah tak selalu punya ungkapan untuk mengapresiasi kita, saya yakin, bahwa mempunyai Bapak adalah sebuah anugerah, mempunyai ayah adalah sebuah keberuntungan. Betapapun mungkin di luar sana banyak anak-anak yang tersakiti oleh ayahnya, ataupu banyak anak –anak yang merasa jauh dari ayahnya, ayah kita tetaplah ayah kita. Mengantarkan kita lahir kedunia ini adalah tetap salah satu kebaikan darinya. DI dalam diri kita, mengalir darah nya, kita adalah darah dagingnya. Dan sudah sepantasnyalah nama Bapak masuk dalam daftar deretan nama orang-orang yang kita doakan
Telpon dari Bapak sore itu, mungkin salah satu wujud cintanya pada anaknya. Seorang Bapak yang menginginkan yan terbaik bagi anaknya. Terimi kasih Bapak..Telponmu sore itu adalah telpon cintamu.
#Jakarta,menjelang tengah malam.060711#
Read more »

NASEHAT DUA BAPAK SUPIR

Malam semakin larut, udara dingin pun mulai menusuk tulang. Kesejukan bumi cisarua bener-bener terasa, lebih sejuk dari Jakarta. Setelah beberapa saat tiba di salah satu hotel tempat kami dan pimpinan menginap, saya mengobrol dengan dua bapak-bapak supir dari atasan kami. Bercerita kesana kemari, sampai berbagai nasehat pun saya terima dari beliau-beliau ini.
Dari segi umur ,mungkin saya sudah sekelas cucu mereka,Beliau berdua memang sudah sepuh. Mala mini, saya seakan mendapatkan wejangan-wejangan berharga dari keluarga saya sendiri. Salah satu dari bapak ini dulunya adalah seorang preman yang cukup di segani, atau mungkin dulunya tentara?ah ..saya nggak Tanya sampai mendalam. Beliau bercerita masa mudanya, yang seorang yang cukup disegani, selalu bawa bayonet ,masalah minum dan sejenisnya pernah beliau lakukan., hingga akhirnya sampai sekarang beliau berhenti melakukannya. Ketika saya Tanya, tepatnya kapan bapak berhenti dan mulai sadar? Beliau menjawab, ketika saya mulai berkeluarga, saya punya komitment dalam diri untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan jelek saya. Dari sinilah mulai nasehat-nasehat dan wejangan diberikan ke saya. “Mas. Masih muda dan ibaratnya masih baru awal bekerja, g usah neko-neko dalam hidup, qonaah,tak perlu memandang keatas utk masalah dunia, bukan berarti kita tidak berusaha atau pasrah akan tetapi disyukuri apa yang ada. Nggak perlu gelisah,iri ataupun dengki ketika rumput tetangga lebih hijau. Hemat dan mulai menabung”..akupun mendengarkan dengan seksama nasehat-nasehat mereka berdua. Harta tidak akan kita bawa mati mas!.Pisahkan harta yang halal, jangan sampai uang haram dibawa ke rumah,yang penting cukup dan berkah. Banyak prihatin mas dan banyak berbagi walaupun seperak dua perak,tapi akan membuat hidup kita tenang dan bahagia.”
Trus beliau menceritakan, baru beberapa tahun beliau sering ke masjid, mulai sholat. Melihat beberpa orang yang meninggal, beliau jadi berfikir akan bekal apa yang harus disiapkan, beliau menjadi sadar bahwa kita semua akan mati, Dan beliau mendapat nasehat dari seorang ustadz agar menjaga dan memperbaiki sholatnya.”Kita makan 3x sehari karena kita butuh dan lapar, tetapi kenapa kita juga nggak begitu dalam masalah sholat, Jadi kelaki kalau biasa sholat tepat waktu dan berjamah di masjid. Insyaallah hidup kita akan berkah.Kalau untuk maksiat saja kita rela membayar dan mengeluarkan uang, kenapa untuk kebaikan,untuk sholat yang gratis kita tidak mau?ujar beliau..Beliau mengatakan Sholat membuat dirinya menjadi damai dan tenang.
Dalam hal masalah pekerjaan, beliau menasehatkan, awali dengan bismillah. Beliau mencertikan pekerjaan istrinya yang sebagai perawat, modalnya adalah Bismillah, berusaha memberikan yang terbaik, ikhlas, walaupun pekerjaannya berat. Posisikan orang yang kita layani adalah seperti keluarga sndiri, berikan pelayanan yang terbaik. Apakah kita mau, pasang infuse untuk saudara kita,atau anak kita sampai terluka , berdarah-darah?nggak mau kan?pasti kita ingin memasangnya dengan penuh kelembutan, tidak seenaknya. Itulah yang juga di maui oleh pasien. Ikhlas saja dalam bekerja..Deg..saya pun hanay bisa tertunduk?sudah bisakah aku berbuat demikian..diri ini masih diberikan kesempatan untuk bermuhasabah diri.
Dalam masalah keluarga beliau menceritakan bahwa orang tua pasti sayang sama anaknya. Walaupun gaya mendidik nya berbeda-beda. Beliau menginginkan yang terbaik buat anaknya. Lebih baik prihatin, ataupun berkorban demi kebahagiaan anaknya. Satu hal yang saya dapat, ya..sebuah rasa tanggung jawab sebagai seorang lelaki, tangung jawab seorang bapak. Beliau dulu pulang 2 pekan sekali ke Lampung, karena bekerjanya di Jakarta. Yang selalu dia bawa adalah barng-barang kebutuhan anaknya, sepatu,tas dan baju.
Kalaupun bapak satunya, sudah beberapa kali saya pergi dengan beliau. Beliau adalah orang yang sangat rajin sholat malamnya, sholat duhanya dan juga rajin puasa. Di usianya yang semakin senja, beliau masih berusaha untuk menjaga konsistensinya dalam hal beribadah. Hidup nggak hanya mengejar dunia, semua pasti akan mati.Maka bekal yang perlu disiapkan adalah bekal untuk kehidupan setelah mati.
Banyak hal yang sebenarnya bisa di gali dari obrolan kami, banyak wejangan-wejangan yang beliau sampaikan. Menjadikan diri ini berefleksi diri, atas segala kekurangan dan kesalahan-kesalahan.Kita lihat apa yang beliau sampaikan, bukan siapa yang menyampaikan. Jika yang disampaikan adalah sebuah kebenaran, kebajikan, maka dari siapapun nasehat itu disampaikan, kita harus menerimanya. Akan sangat rugi jika kita melewatkan nasehat orang lain yang akan mampu membuat diri kita jadi lebih baik.Terimakasih bapak-bapak supir atas seluruh nasehatnya.Jika setiap tempat adalah sekolahan, maka setiap orang adalah guru.
_Royal Safari Garden, 7 Oktober 2011_
_subuh yang indah ditengah sejuknya kota cisarua_
Read more »

MENATAP LANGIT JAKARTA

Pagi itu, aku pun akhirnya tiba di Jakarta, setelah menempuh perjalanan darat dengan mobil travel sekitar 18 jam. Agak lama memang, dikarenakan harus menjemput penumpang lainnya ke rumah masing-masing. Ah..yang penting murah, dapat makan, diantar sampai tempat. Selain murah, hitung-hitung menikmati perjalanan ke daerah-daerah pelosok untuk menjemput penumpang dan subhanallah pemandangan alamnya luar biasa.
Setelah tiba di kost baru, aku letakkan barang bawaanku dari kampung yang memang hanya beberapa pakaian ganti. Alhamdulilah susasana kost cukup nyaman dan tenang. Di depan kost,pohon-pohon begitu rimbun, menjadikan suasana menjadi sejuk dan segar diantara hiruk pikuk kota Jakarta yang panas dan macet. Dari serambi lantai dua kost, tepat di depan kamarku, sesekali ku arahkan pandangan mataku ke atas langit kota Jakarta. Subhanallah, walaupun sedikit mendung, aku pun tetap menikmatinya. Hamparan langit yang luas, yang memberikan inspirasi bagiku akan kebebasan, kemerdekaan dan sebuah ke optimisan. Ku tatap langit Jakarta pagi itu,..ah..ternyata tetap sama dan tak jauh beda ketika ku tatap langit di kampungku. Walaupun dipenuhi oleh gedung –gedung tinggi yang menjulang, aku masih dapat menatap langit Jakarta dengan jelas. Gedung-gedung tinggi di Ibu Kota ini, tak mampu mengalahkan tinggi dan luasnya langit ciptaan-Nya. Manusia tak lebih hanya sebagai titik kecil diantara luasnya alam semesta ini.
######
Sahabat, sejenak ku berpikir, ketika ku tatap langit di kampungku dan di jakarta ternyata memiliki sebuah kesimpulan yang sama. Kita, manusia yang dibawah langit ini tak ubahnya seorang makhluk kecil dibandingkan dengan luasnya alam semesta ini. Ah..betapa tidak pantasnya diri kita untuk menyombongkan diri, menyombongkan status kita sebagai orang kota atau desa, menyombongkan kedudukan kita, menyombongkan pangkat dan jabatan kita, menyombongkan harta kekayaan kita, sungguh diri ini merasa tak pantas. Lihatlah, betapapun tingginya jabatan seseorang, betapapun dia duduk di gedung –gedung tinggi yang menjulang, dia hanyalah seorang makhluk kecil yang tak mampu menandingi tinggi dan luasnya langit ini, apalagi dibandingkan dengan Sang Pencipta Langit, kita bukan apa-apa. Begitu banyak orang yang sombong, padahal dia berasal dari air yang hina, pergi kemana-mana membawa kotoran, akan tetapi dia merasa tinggi dengan menghujat dan meremehkan orang lain. Status orang kota,atau orang desa, ataupun seorang pegawai, pejabat atau buruh tidak menjamin ketinggian derajat kita di mata Tuhan. Ketaqwaan,dan perbuatan kitalah yang membedakan. Selama kita masih hidup di bawah langit dan masih menghirup bebas udara pemberian-Nya maka kita sama,yang membedakan adalah derajat ketaqwaan kita kepada Allah SWT. Tak sepantasnya kita meremehkan dan merendahkan atau menghina orang lain. Tak sepantasnya kita menyombongkan dirikita.
Sahabat..sesekali, luangkanlah waktumu untuk menatap langit, di manapun kita berada, semoga senantiasa mengingatkan kita sebagai makhluk Tuhan yang tak pantas untuk menyombongkan diri dan selalu ingat dengan siapa yang menciptakan kita semua.(top)
Read more »

KARENA ALLAH MAHA TAHU

Sahabat, begitu banyak hal-hal yang menimpa kita ternyata tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan, tidak sesuai dengan yang kita harapkan. Mungkin sahabat semua pernah mengalaminya, usaha dan ikhtiar pun telah kita maksimalkan, tapi apa daya hasil yang kita peroleh tidak sesuai dengan apa yang kita rencanakan.
Sahabat , boleh jadi kita akan kecewa, menyesali diri, atau bahkan lebih ekstrem lagi ada yang sampai berprasangka buruk atas ketentuan Allah pada kita, ungkapan-ungkapan kekecewaan, keluhan sering kali meluncur dari lisan-lisan kita, kita beranggapan bahwa Allah tidak Adil, Allah tidak menyayangi kita karena hasil yang dicapai tidak sesuai dengan apa yang kita inginkan.
Sahabat, semoga kita semua terhindar dari sikap yang demikian. Sadarkah bahwa Allah lebih mengetahui skenario yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya. Yang skenario itu mungkin tidak akan bisa dijangkau oleh akal pikiran kita, kita baru tersadar ketika hari telah berganti, waktu telah berlalu, ternyata hal yang terjadi pada kita mengandung berbagai hikmah yang luar biasa, ternyata kita baru sadar bahwa itulah yang terbaik bagi kita.
Sahabat, sekali lagi Allah lebih mengetahui apa yang terbaik bagi hamba-Nya, akal manusia sangatlah terbatas, tidak mampu mengungkap seluruh hikmah dari ketentuan Allah, boleh jadi apa yang kita inginkan, apa yang kita cintai, apa yang kita sukai ternyata itu buruk bagi kita, begitu juga sebaliknya. Sebagaimana firman Allah “…Boleh jadi kamu tidak menyukai sesuatau padahal ia amat baik bagimu,dan boleh jadi (pula) kamu menyukai sesuatau padahal ia amat buruk bagimu,Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui” (QS Al-Baqarah :216).
Sahabat, kita memang punya rencana, Allah pun punya rencana untuk kita, rencana yang terbaik buat kita, walaupun mungkin kita menganggapnya itu sebuah musibah ataupun hal yang tidak kita sukai, tetapi sekali lagi, akal manusia, nalar kita sering dihadapakan akan keterbatasan-keterbatasan yang tidak mampu mengungkap hikmah dibalik itu semua.
Wahai sahabat, kita harus senantiasa siap menghadapi itu semua, mengkondisikan diri kita terhadap hal-hal yang mungkin terjadi di luar perkiraan dan harapan kita. Tugas kita hanyalah menyempurnakan ikhtiar, berdoa, lalu bertawakal kepada Allah, hasil Allah lah yang menentukan.
Boleh jadi Allah tidak memberikan apa yang kita inginkan sekarang tetapi Allah memberikan apa yang kita butuhkan, Allah lebih mengetahui kebutuhan hamba-hamba-Nya. Sahabat..itulah yang harus kita yakini bahwa semua yang terjadi adalah ketentuan terbaik dari Allah sehingga apapun yang terjadi hati kita senantiasa Ridho dan ikhlas serta lapang dada atas ketentuan Allah.
Sahabat , memang medan berbicara tak semudah medan berkhayal, medan berbuat tak semudah medan berbicara, akan tetapi sahabat marilah senantiasa kita berupaya dengan sungguh-sungguh agar kita senantiasa ridho dan ikhlas serta lapang dada atas segala ketentuan Allah kepada kita, sehingga kita terhindar dari prasangka-parasangka buruk terhadap Allah, yang itu merupakan sebuah perbuatan dosa yang akan mengotori jiwa-jiwa kita
Sahabat, apapun yang terjadi semoga kita senantiasa diberikan kemudahan oleh Allah untuk Ridho dan Ikhlas menerima ketentuan-Nya, karena Sesungguhnya Allah Lebih tahu yang terbaik bagi hamba-hamba-Nya.(top)
Wallahua’lam bi showab.
Read more »

SENYUMMU KEKUATANMU


Sahabat..ketika kepasrahan jiwa kita telah mencapai titik nadzir, keyakinan akan pertolongan Allah yang telah bulat, keyakinan yang mantap bahwa bersama kesulitan pasti ada kemudahan, maka tersenyumlah, lapangkanlah dada-dada kita.
Sesungguhnya senyuman akan sangat bermanfaat bagi kita, senyuman yang muncul karena kepasrahan, ketundukan dan keyakinan yang mantap akan pertolongan dari Allah akan membantu kita untuk menikmati hidup ini.
Sungguh dahsyat nya efek dari senyuman itu, senyum tanda ketentraman jiwa, senyum tanda optimisme, senyum tanda kebahagiaan. Apa gunanya kita bermuram durja, apa gunanya kita cemberut, bermuka masam sambil terus menerus menyesali, meratapi ujian atau cobaan yang menghampiri kita,, bukankah dengan seperti itu akan malah menguras tenaga kita, pikiran kita, jiwa-jiwa kita menjadi galau, pikiran kita menjadi kacau dan cuma lelah, lelah dan lelah yang kita dapat. Alangkah ruginya kita ketika kita terlalu mendramatisir kesulitan yang kita hadapi. Kesulitan yang sebenarnya hanya ringan menjadi berat dan menghimpit karena kita terlalu mendramatisirnya, energi kita terkuras untuk mengangkat beban yang sebenarnya ringan
Alangkah indahnya ketika kita mampu menghadapi segala kesulitan dan cobaan itu dengan tersenyum, karena jiwa –jiwa seseorang yang murah senyum akan memacu diri kita untuk dapat menikmati kesulitan, akan mampu mendorong otak kita berpikir jernih untuk menyelesaikan permasalahan. Senyuman akan mampu menjaga stock energy positif kita agar tidak habis terkuras untuk menghadapi permasalahan, karena sesungguhnya ujian dan cobaan itu adalah sebuah keniscayaan. Sahabat..simpanlah energy yang tersisa itu, hematlah dia agar kita mampu bertahan dalam menjalani perjalanan-perjalanan hidup kita.
Sahabat, tersenyumlah karena orang yang murah tersenyum dalam menjalani hidup ini bukan saja orang yang paling mampu membahagiakan diri sendiri, tetapi orang yang paling mampu berbuat, orang yang sanggup memikul tanggung jawab, orang yang paling tangguh menghadapi kesulitan dan memecahkan persoalan, serta orang yang paling dapat menciptakan hal-hal yang bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain.
Sahabat tebarkanlah juga senyummu untuk saudaramu, karena senyummu kepada saudaramu adalah sedekah. Berikanlah sebuah senyum yang penuh ketulusan, senyum yang benar-benar timbul dari hati kita. Seberat apapun permasalahan yang kita hadapi, maka tetaplah tersenyum, tetaplah tebarkan senyummu karena senyummu itu adalah obat dari kesedihanmu. Sebagaimana perkataan abu darda bahwa sesungguhnya aku akan tertawa untuk membahagiakan diriku. Tertawalah dan tersenyumlah dengan wajar, dengan ketulusan, bukan tertawa dan tersenyum tanda kesinisan. Tertawa dan tersenyumlah sesuai kewajaran dan jangan berlebihan karena terlalu banyak tertawa juga akan mematikan hati.
Sahabat…yakinlah bahwa kemudahan itu pasti akan datang, tersenyumlah karena itu adalah tanda keceriaaan, ujung rasa suka cita serta kegembiraan. Tersenyumlah, karena senyummu adalah kekuatanmu, dan tersenyumlah karena harapan itu masih ada.(top)
Wallahua’lam bi showab
Read more »

BERSAMA KESULITAN ADA KEMUDAHAN

Wahai sahabat, pernahkah anda merasakan sebuah keadaan dimana berbagai cobaan datang silih berganti, berbagai musibah datang menerpa, berbagai kesulitan hidup menghimpit jiwa dan menyesakkan dada–dada kita. Pernahkah anda merasakan sebuah keadaan, dimana berbagai upaya, berbagai sarana telah kita tempuh, berbagai ikhtiar dan doa telah kita jalankan, akan tetapi permasalahan itu tak kunjung selesai, hanya tinggal kepasrahan atas kehendak Allah, yang menyelimuti pikiran kita, pernahkah kita mengalaminya?
Itulah dinamika hidup yang sering kita lalui dan kita jalani, roda-roda kehidupan pun akan terus berputar, keadaan akan selalu berubah, kadang diatas, kadang dibawah, begitu juga setiap orang pasti mengalami hal tersebut. Seperti sebuah sunnatullah, setelah lapar ada kenyang setelah haus ada kepuasan, setiap kegelapan akan terang benderang dan setiap kesulitan ada kemudahan. Wahai sahabat, janganlah bersedih, sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan, sebagaimana firman Allah ;”Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan ,sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan’(QS. Al-Insyirah:5-6). Rasulullah SAW pun pernah mengalami berbagai cobaan dalam hidupnya, penganiayaan, cacian, pemboikotan pun pernah beliau rasakan, tapi sungguh luar biasa ketabahan beliau dan keoptimisan beliau dalam menyikapi hal itu semua. Ibnu Jarir yang bersumber dari al-Hasan dalam buku Riwayat Turunnya ayat-ayat suci Al-qur’an berkata, ketika ayat 5-6 surat al-insyirah turun, Rasulullah SAW bersabda; “Bergembiralah kalian semua, karena akan datang bagi kalian kemudahan, kesukaran tidak akan mengalahkan dua kemudahan”. Jadi sahabat, sebagai seorang mukmin kita harus meyakini bahwa setelah kesulitan akan datang kemudahan, ayat diatas memberikan pelajaran bagi kita untuk tidak berputus asa, yakinlah apabila himpitan dan kesulitan itu telah mencapai puncaknya, maka insyaallah ia akan berakhir dan terlampaui dengan hadirnya kemudahan dan kelapangan. Wahai sahabat, setiap anda melihat hamparan gurun sahara yang seolah memanjang tanpa batas, ketahuilah bahwa dibalik kejauhan itu terdapat kebun yang rimbun penuh hijau dedaunan, dibalik itu ada oase-oase yang menyegarkan. Setiap tangisan akan berujung dengan senyuman, ketakutan akan berakhir dengan rasa aman, dan kegelisahan akan sirna oleh kedamaian. Sahabat, selalu berprasangka baiklah atas ketentuan Allah terhadap diri kita, karena itulah yang terbaik, janganlah merasa terhimpit sejengkalpun, karena setiap keadaan pasti berubah. Dan sebaik-baik ibadah adalah menanti kemudahan dengan sabar. Betapapun, hari demi hari akan terus bergulir, tahun demi tahun akan selalu berganti, malam demi malam pun akan datang silih berganti. Meski demikian, yang gaib akan tetap tersembunyi dan Sang Maha Bijaksana tetap pada keadaan dan segala sifat-Nya. Dan Allah mungkin akan menciptakan sesuatu yang baru setelah itu semua. Wahai sahabat, yakinlah bahwa dengan ijin Allah bersama kesulitan itu akan muncul kemudahan.Wallahua’lam bi showab.(top)
Read more »

DOA ADALAH SENJATA KITA

Sahabat, kepada siapakah kita memohon bantuan ketika tertimpa musibah? kepada siapakah kita menggantungkan segala urusan hidup kita? kepada siapakah kita mengadu atas segala lelah, atas segala kegundahan dan kegelisahan yang kita hadapi? siapakah yang layak menjadi tempat bergantung, memohon, meminta dan meratap dari semua makhluk? siapakah yang menjadi tempat tumpuan, siapakah yang menjadi gantungan hati, dan selalu diucapkan oleh lidah manusia? jawabannya adalah hanya Allah yang tiada ilah selain Dia.

Wahai sahabat, berdoalah kepada Allah…kerena doa adalah senjata kita, kerena doa adalah benteng kita dari tipu daya syaithon. Berdoalah kepada Allah baik dikala lapang maupun sempit dalam keadaan mudah maupun sulit. Berdoalah kepada-Nya dengan penuh kepasrahan, dengan penuh ketundukan, menangislah…berharaplah…bertobatlah. Berdoalah kepada Nya dengan penuh kemantapan dan keyakinan,Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan doa-doa kita.
Yakinlah ketika kita berdoa, saat itulah keluasan akan anugerah –Nya akan datang, pertolongan dari-Nya akan segera datang, bantuan akan segara nampak serta kemenangan akan segera hadir dalam kehidupan kita.
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya, dan yang menghilangkan kesusahan dan yang menjadikan kamu (manusia) sebagai khalifah di bumi ?Apakah disamping Allah ada tuhan (yang lain)? Amat sedikitlah kamu mengingati(Nya).Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepada-Nya?” ( QS an-Naml :62)
Dengan doa, Allah akan menolong orang yang tertimpa kesulitan, menolong orang yang didhzalimi, memberi petunjuk kepada orang yang sesat, menyembuhkan orang yang sakit, dan meringankan beban orang yang mendapat cobaan.
Disebabkan oleh doa, Nabi Nuh bersama orang-orang yang beriman bersamanya diselamatkan oleh Allah dan orang-orang kafir ditenggelamkan. Disebabkan oleh doa pula Nabi Yunus selamat dari perut ikan paus, setelah tiga malam berada dalam kegelapannya. Disebabkan oleh doa, kesulitan yang menimpa Nabi Ayyub diangkat oleh Allah, disebabkan oleh doa, Nabi Musa diselamatkan oleh Allah dari Fir’aun dan kaumnya.
Sahabat…doa kita kepada Rabb terhitung sebagai wujud lain dari ibadah. Juga sebagai bukti ketaatan besar yang akan mendatangkan suatau pemberian lebih dari apa yang Anda minta. Seorang hamba yang menemukan nilai indah sebuah doa akan merasa puas, tidak akan bersedih berduka maupun gelisah.
Sahabat..ketika semua harapan kita sudah putus, sudah buntu jangan bingung dan gelisah. Ingatlah Rabb tempat bergantungnya segala sesuatu. Berdoalah kepada-Nya, hilangkan kesombongan kita, mintalah, memohonlah kepada-Nya. Ketika pintu manusia tertutup untuk kita, pintu Allah masih selalu terbuka untuk kita. Allah Maha Dekat, Allah Maha Mendengar, dan Allah Maha Mengabulkan.
Sahabat..kita sebagai hamba yang lemah membutuhkan pertolongan dari Rabb yang Maha Kuat.Kita selalu diperintahkan berdoa kepada-Nya.”Berdoalah kepada-Ku niscaya akan Kuperkenankan bagimu” (Qs.al-Mu’min :60)..
Ketika kita tertimpa bencana, terhimpit akan kesulitan hidup, dilanda musibah maka getarkanlah selalu hati kita untuk mengingat-Nya. Basahi lisan kita dengan dzikir dan doa-doa kita. Janganlah malu untuk meminta kepada-Nya, angkatlah telapak tangan kita, pujilah Allah atas segala limpahan karunia yang diberikan kepada kita, bersholawatlah kepada Rasulullah semoga dengan syafaatnya kita mendapatkan kebahagiaan dunia dan akherat, ungkapkanlah asa-asa kita kepada Allah dengan penuh harap, sampaikan semua permintaan kepada-Nya, hadirkan hati kita, akhiri dengan pujian kepada Allah, dan semoga kita termasuk hamba-hamba-Nya yang pandai bersyukur. Berbaik sangkalah kepada Robb kita, tunggulah belas kasih-Nya, tetaplah ketuk pintu kasih-Nya, bersabarlah sampai keputusan Allah datang kepada kita. Yakinlah bahwa apa yang diberikan Allah adalah yang terbaik bagi kita,karena Allah Maha Tahu apa yang kita butuhkan.
Sahabat…berdoalah..karena doa adalah senjata ampuh kita, semoga kita diberikan kemudahan untuk ingat dan senantiasa berdoa kepada-Nya baik dikala lapang maupun sempit.Amin.(top)
Wallahua’lam bi showab.
Read more »

 

Asyiknya Menjadi Ayah

SPIRIT OF LIFE

SETETES EMBUN KEHIDUPAN

Catatanku

SEKILAS INFO