Hari
itu tanggal 3 September 2009, hari yang ditunggu –tunggu beberapa mahasiswa di
kampus kami. Ya karena hari itu memang hari wisuda program Pascasarjana, PPDS
dan sarjana.
Hari itu juga merupakan salah satu hari yang membahagiakan buat saya. Setelah
beberapa tahun akhirnya wisuda juga. Persiapan dari rumahpun dilakukan. Pagi-pagi
kami sudah berangkat menuju solo untuk menghadiri acara wisuda dikampus.
Ditemani ibu dan bapak serta mbak Rati , mbak yang mengasuhku waktu kecil
ketika ditinggal ibu mengajar, yang juga tetanggaku.
Sesampainya di kampus, seperti
dugaan, kampus ramai sekali, banyak calon-calon wisudawan yang telah datang
bersama keluarganya. Kebetulan kami mendapat shift gelombang kedua dalam acara
wisuda periode ini, maklum auditoriumnya tidak muat untuk menampung wisudawan.
Suasana pagi itu gerah sekali,
panas, apalagi harus memakai pakaian TOGA. Tetapi suasana panas tak menghalangi
kebahagiaan para wisudawan. Senyum-senyum bahagia masih tersungging dari bibir
mereka. Ya walaupun panas dan kebetulan juga pas bulan Ramadhan, tetap semangat
pokoknya. Banyak godaan memang, puasa-puasa, haus, snacknya pun cukup dibungkus
dibawa pulang.
Akhirnya giliranku tiba, namaku
dipanggil, eh..dibelakangnya dikasih embel-embel SE…padahal orang tuaku dulu
tidak memberi itu dinamaku..ya gak apa-apalah. Aku pun dipanggil maju kedepan oleh
Bapak Dekan dan kemudian diberi ijazah. Tali kuncir di topi toga dipindah
tempat dan yah…selesai. Setelah itu keluar sholat dan foto-foto bareng bersama teman-teman.
Ijazah sudah ditangan, transkrip
dengan nilai pas-pasan, he..he ya cuma dengan IPK 3 lebih sedikit, walaupun tidak
dengan pujian tapi alhamdulillah juga tidak dengan cacian. Ketika ku pandangi
transkrip nilaiku, ha..ha parah ternyata..ada yang 2,2,2 alias C di beberapa
mata kuliah, yang dapat B juga ada A juga ada tapi sedikit. Jadi teringat
masa-masa kuliah dulu, untuk mencapai nilai itu ya butuh usaha dikit, minimal
ngopi catatan teman katika mau ujian buat belajar, datang ujian dengan jadwal yang
tepat serta membawa KRS, inilah yang penting, soalnya dulu sempat kejadian sudah
belajar eh..lupa jadwalnya seharusnya ujian jam 07.00 aku berangkat jam
12.00..akhirnya tidak lulus mata kuliah itu.
Saya yakin usaha yang luar biasa
juga dilakukan oleh mahasiswa yang lain, usahanya dalam belajar, usahanya dalam
membayar uang SPP, uang kontrakan, uang kost, uang buku. Usahanya dalam mengerjakan
skripsi yang kadangkala bikin males…walaupun ada juga mahasiswa yang dengan usahanya
agar bisa lulus ujian, nitip absen dll..hayo siapa ? pada ngaku..ha..ha.. dan akhirnya..walaupun
agak terseok-seok, agak telat lulusnya, hari ini kita wisuda bro! sebuah prosesi
pelepasan gelar Mahasiswa dan pengangkatan menjadi PNS alias Pengangguran Ning
Sarjana ( walaupun tidak semuanya) . Itulah kisah kita kawan, semoga fase kita
di kuliah bisa jadi cerita klasik untuk masa depan.
############
Sahabat, wisuda di kampus kita
sudah kita lalui, ada yang dapat IPK pas-pasan, IPK dengan pujian . Ya
tergantung usahnya dulu ketika waktu kuliah, tapi kita senang kan bisa lulus?.
Yang menjadi pikiran adalah bagaimana wisuda kita nanti dari kampus kehidupan
ini? kalau di kampus kita dulu nitip absen mungkin nggak ketahuan dosen, ngopi
paste tugas juga nggak ketahuan..tetapi bagaimana dengan di akherat nanti? apa
bisa kita nitip absen waktu sholat? apa bisa kita menipu Allah Yang Maha Tahu?.
Rekaman-rekaman tingkah polah kita sudah terekam dengan lengkap, lebih canggih
dari hanya sekedar sadapannya KPK atau Polisi, lengkap selengkap-lengkapnya. Bahkan
tangan, kaki kita akan bersaksi, bisakah kita untuk mengelak?
Kalau dulu kita di kampus dapat
nilai D bisa kita remidi, apa ada di hari penghitungan nanti?. Padahal kita
sadar nilai-nilai kita dikampus kehidupan dunia ini masih banyak yang
merah…masih banyak kekurangan sana-sini, kalau kita tak remidi sekarang mau
kapan lagi?.
Kalau dulu kita maju kedepan
dipanggil kemudian dikasih ijazah dengan kedua tangan oleh Dekan, bagaimana di
hari penghitungan nanti?. Apakah kita termasuk ashabul yaamiin..golongan
orang-orang yang menerima catatan amal dari tangan kanan, atau orang –orang
yang menerima catatan amal dengan dilemparkan?.
Saatnya
kita terus berusaha memperbaiki diri, terus berusaha untuk beramal sholih agar
Allah ridho dan memberikan nilai yang baik untuk kita. Kampus kehidupan ini
juga sangatlah pendek tetapi kehidupan setelah kampus ini kekal. Semoga kita
bukan termasuk orang-orang yang menyesal di hari penghitungan. Ya Allah, Yang
Maha Membolak-balikkan hati, kokohkanlah hati ini dalam dien dan ketaqwaan
kepada-Mu. Golongkanlah kami dalam orang-orang yang mendapatkan pertolongan di
hari perhitungan, dan hanya kepada-Mu kami berserah diri
0 komentar:
Posting Komentar